Selasa, 29 November 2011

Integrasi Nasional

Pada pembahasan kali ini saya membahas tentang "Integrasi nasional" di Universitas Gunadarma
    
    Pada hakikatnya adalah bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu calam sebuah negara yang berdaulat. Dalam rea!itas integrasi nasional dapat dilihat dari aspek politik, lazim disebut integrasi politik, aspek ekonomi (ir!tegrasi ekonomi, saling ketergantungan ekonomi antar daerah yang bekerjasarna secara sinergjs), dan aspek sosial budaya (integrasi sosial budaya,
hubunganantara suku, lapisan dan golongan).

 
Tujuan integrasi nasional :
 
Tuiuan dari integrasi nasional itu sendiri adalah bertujuan untuk menghilangkan kelas-kelas sosial yang dapat memecah belah persatuan bangsa dan menjadikan semua perbedaan perbedaan yang ada menjadi sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dan menjadikan perbedaan sebagai modal dan bekal untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih maju di era persaingan global seperti pada saat ini.


Jadi, memang sulit untuk mempertahankan kedamaian dan keutuhan negara terutama Indonesia yang memang merupaka bangsa yang besar dan majemuk. Oleh karena itu muncullah integrasi nasional untuk menyatukan visi dan misi kita sebagai warga negara dalam sebuah kata kata “Bhinneka Tunggal Ika”. Harus kita ingat bahwa untuk menjadi bangsa yang maju kita harus membuat kondisi di dalam negeri kita damai dan kondusif , selama negara kita masih timbul perpecahan satu sama lain janganlah berharap untuk menjadi bangsa yang besar dan maju.

Minggu, 27 November 2011

Diskriminasi dan Etnosentrisme

Pada pembahasan kali ini saya membahas tentang "Diskriminasi dan Etnosentrisme" di Universitas Gunadarma

Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan kumpulan yang diwakili oleh individu berkenaan. Diskriminasi merupakan suatu amalan yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia. Ia berpunca daripada kecenderungan manusia untuk membeza-bezakan manusia.

Diskrimasi boleh berlaku dalam pelbagai konteks. Ia boleh dilakukan oleh orang perseorangan, institusi, firma, malah oleh kerajaan. Terdapat pelbagai perlakuan yang boleh dianggap sebagai diskriminasi, perlakuan diskrimasi yang ketara adalah seperti berikut:

    * Seorang peniaga enggan berurusan dengan seorang pelanggan berdasarkan kumpulan yang diwakillinya.
    * Seorang majikan memberi gaji yang tidak setimpal dengan sumbangannya kepada pekerja berdasarkan kumpulan yang diwakilinya.
    * Sebuah institusi pendidikan enggan menerima seorang pelajar, walaupun dia mempunyai kelayakan dan masih mempunyai kekosongan dalam institusi berkenaan, disebabkan individu berkenaan mewakili kumpulan tertentu.

Diskriminasi dianggap sebagai sesuatu yang tidak adil berdasarkan prinsip "setiap manusia harus diberi hak dan peluang yang sama"(Bahasa Inggeris: Equal Opportunity)
[sunting] Jenis-jenis Diskriminasi

Diskriminasi adalah perlakuan buruk yang ditujukan terhadap kumpulan manusia tertentu. Berdasarkan sasaran, diskriminasi boleh dibahagikan kepada beberapa jenis seperti dibawah:

    * Diskriminasi Umur
      Inividu diberi layanan yang tidak adil kerana beliau tergolong dalam lingkungan umur tertentu. Misalnya, di negara Malaysia remaja sentiasa dianggap orang yang menimbulkan masalah sehingga timbul istilah "masalah remaja".

    * Diskriminasi Jantina
      Inidividu diberi layanan yang tidak adil kerana jantina mereka. Misalnya, seorang wanita menerima gaji yang lebih rendah dengan lelaki sejawatnya, walaupun sumbangan mereka adalah sama.

    * Diskriminasi Kesihatan
      Individu diberi layanan yang tidak adil kerana mereka menderita penyakit atau kecacatan tertentu. Misalnya seorang yang pernah menderita sakit jiwa telah ditolak untuk mengisi jawatan yang tertentu, walaupun ia telah sembuh dan mempunyai keupayaan yang diperlukan.

    * Diskriminasi Ras
      Individu diberi layanan yang tidak adil berdasarkan ras yang diwakili mereka.

    * Dikriminasi Agama
      Individu diberi layanan yang tidak adil berdasarkan agama yang dianuti.


 Pengertian Etnosentrisme :

Etnosentrisme adalah kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri  sebagai suatu yang prima, yang terbaik, mutlak dan dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk membedakannya dengan kebudayaan lain.

Etnosentrisme nampaknya merupakan gelaja sosial yang bersifat universal dan secara tidak sadar telah kita lakukan. Dengan demikian etosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menilai atau membandingkan budaya yang satu dan yang lainnya. Etnosentrisme merupakan bisa dibilang dasar ideologi dari chauvinisme pada saat era seorang Hittler karena menganggap bangsanya ( Jerman ) merupakan bangsa yang paling kuat, tangguh dan berkuasa.
Baik sifat diskriminasi dan etnosentrisme bisa dibilang merupakan bagian dari masalah masalah sosial yang sebaiknya kita hindari karena dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa kita.

Sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Diskriminasi

Rabu, 23 November 2011

Pentingnya Sosialisasi Politik dalam Kehidupan Bernegara

Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya.

Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktik-praktik politik. Jika secara tidak langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau berita-berita tentang peristiwa politik yang terjadi. Dan jika seraca langsung, berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu.

Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga negara dengan pemerintah, dan institusi-institusi di luar pemerintah (non-formal), telah menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan pengetahuan tentang praktik-praktik perilaku politik dalam semua sistem politik. Oleh karena itu, seringkali kita bisa melihat dan mengukur pengetahuan-pengetahuan, perasaan dan sikap warga negara terhadap negaranya, pemerintahnya, pemimpim politik dan lai-lain.

Budaya politik, merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan partai-partai politik, perilaku aparat negara, serta gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang me­merintah.
Kegiatan politik juga memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat.


1. PENGERTIAN SOSIALISASI POLITIK

Sosialisasi politik adalah cara-cara belajar seseorang terhadap pola-pola sosial yang berkaitan dengan posisi-posisi kemasyarakatan seperti yang diketengahkan melalui bermacam-macam badan masyarakat.
Almond dan Powell, sosialisasi politik sebagai proses dengan mana sikap-sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai metreka dewasa dan orang-orang dewasa direkrut ke dalam peranan-peranan tertentu.
Greenstein dalam karyanya “International Encyolopedia of The Social Sciences” 2 definisi sosialisasi politik:

a. Definisi sempit, sosialisasi politik adalah penanaman informasi politik yang disengaja, nilai-nilai dan praktek-praktek yang oleh badan-badan instruksional secara formal ditugaskan untuk tanggung jawab ini.

b. Definisi luas, sosialisasi politik merupakan semua usaha mempelajari politik baik formal maupun informal, disengaja ataupun terencana pada setiap tahap siklus kehidupan dan termasuk didalamnya tidak hanya secara eksplisit masalah belajar politik tetapi juga secara nominal belajat bersikap non politik mengenai karakteristik-karakteristik kepribadian yang bersangkutan.

Easton dan Denuis, sosialisasi politik yaitu suatu proses perkembangan seseorang untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah lakunya.

sosialisasi politik adalah proses-proses pembentukan sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku.
Proses sosialisasi dilakukan melalui berbagai tahap sejak dari awal masa kanak-kanak sampai pada tingkat yang paling tinggi dalam usia dewasa

Selasa, 22 November 2011

Pergeseran dan Perubahan Kebudayaan

Dari postingan saya yang berjudul "Pergeseran dan perubahan Kebudayaan" menurut saya masih menyangut dengan mata kuliah ilmu sosial dasar di Universitas Gunadarma

Pergeseran dan perubahan kebudayaan, sesuatu yang saat ini semakin menjadi-jadi dan semakin parah menjangkiti bangsa kita ini. Miris memang, sebuah bangsa yang besar dan kaya akan kebudayaan justru kalah dengan budaya budaya luar.

Apa landasan saya berpendapat seperti itu?

Pendapat yang saya ungkapkan bukan berdasar fakta yang ada. Coba lihatlah lingkungan di sekeliling ada tinggal, maka anda akan banyak sekali melihat atau menemukan budaya budaya yag seharusnya diterapkan di bangsa kita. Hal itu terlihat dari gaya hidup, makanan, style atau dandanan, pakaian, gaya hidup,dll.

Contoh pergeseran kebudayaan dari gaya hidup :

Waktu dahulu, kita menggunakan atau sesuatu berdasarkan manfaat dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan kita, sebagai contoh dalam kehidupan berbisnis tentu kita di tuntut untuk mempunyai gadget yang canggih dan cepat agar tidak mengganggu aktivitas bisnis. Namun pada zaman sekarang, anak SD pun sudah banyak yang meilikinya padahal mereka seharusnya belum saatnya untuk menggunakan gadget tersebut karena masih belum bisa membedakan antara mana yang boleh ia lakukan dan tidak, sehingga terjadi kasus pelecehan seksual yang dilakukan anak sd akibat menonton video yang seharusnya tidak ia tonton.

Contoh pergeseran kebudayaan dari makanan :

Pada zaman sekarang, orang makan atau mengunjungi tempat makanan bukan untuk memuaskan perutnya tetapi terkadang hanya untuk mengejar gengsi saja.

Contoh pergeseran kebudayaan dari pakaian :

Pada zaman sekarang di era globalisasi bukan hanya teknologi yang berkembang, tapi mode pakaian pun terus berkembang dari zaman ke zaman. Zaman sekarang orang orang lebih memilih pakaian yang terkesan mengikuti mode internasional, model model pakaian yang mengumbar keseksian baik untuk pria atau pun wanita yang sebenarnya tidak cocok dengan kebudayaan kita apalagi Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.

Hal itu hanya sebagian contoh dari pergeseran pergeseran kebudayaan yang ada di negara kita. Lalu bagamiana kita haru menyikapinya??? Tentu saja kita harus memilah-milih mana kebudayaan yang bersifat positif sehingga kita harus tiru dan mana kebudayaan yang negatif, yang tidak sesuai dengan keudayaan kita dan harus kita tinggalkan. Jika kita tidak bisa memfilternya, bukan tidak mungkin kebudayaan kebudayaan kita yang terkenal ramah dan sopan akan hilang digerus kebudayaan kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan pribadi bangsa kita.

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individiumyang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

Manusia sebagai memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.

Menurut kodratnya makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

   Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.

Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut
  1. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
  2. Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
  3. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
  4. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.

Minggu, 20 November 2011

Budaya Gotong Royong




Gotong Royong, kata tidak asing yang pernah kita dengar, adalah salah satu budaya indonesia yang membuat Indonesia di puji oleh bangsa lain karena budayanya yang unik dan penuh toleransi antar sesama manusia.
Gotong Royong merupakan kegiatan sosial dimana setiap individu bekerja sama untuk kegiatan yang positif tanpa pamrih. Misalnya membangun sebuah jembatan untuk sebuah desa yang menghubungkan ke desa lain.

Rasa kebersamaan ini muncul, karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untk meringankan beban yang sedang dipikul. Hanya di Indonesia, kita bisa menemukan sikap gotong royong ini karena di negara lain tidak ada sikap seperti ini dikarenakan saling acuh tak acuh terhadap lingkungan di sekitarnya.

Ini merupakan sikap positif yang harus di lestarikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh & kuat dibandingkan dengan bangsa lain. Tidak hanya dipedesaan bisa kita jumpai sikap gotong royong, melainkan di daerah perkotaan pun sering kita jumpai dengan mudah. Karena secara culture, budaya tersebut memang sudah di tanamkan sifat ini sejak kecil hingga dewasa kepada rata-rata orang indonesia.

Sifat seperti ini juga yang membuat bangsa indonesia bersatu, seperti semboyan “Bhinneka Tunggal ika” dari sabang sampai merauke tanpa mengenal suku, ras, agama, dan warna kulit. Yang bersamaan juga dengan arti berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan.

Jadi sudah jelas, kalau kegiatan gotong royong ini sangat erat kaitannya dengan hubungan sosial yang harmonis, jika bangsa ini masih memegang teguh sifat seperti ini, maka bukan mustahil kalau tidak ada lagi perkelahian antar warga sana dengan sini, yang mungkin terjadi mungkin antara warga desa A dengan warga Desa B akan bersatu membuat suatu inovasi baru yang positif secara bersama-sama. Maka tugas kita adalah menjaga budaya budaya ini dan tetap melestarikannya mulai dari lingkungan sekitar kita sendiri.