Jumat, 23 Maret 2012

Ilmu Budaya Dasar Sebagai Mata Kuliah Dasar Utama

Pada semester 2  di Universitas Gunadarma, kali ini saya mendapatkan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar sebagai mata kuliah softskill..

Dalam postingan saya kali ini, saya akan membahas tentang Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah dasar utama di sebuah perguruan tinggi.

Sebenarnya apakah Ilmu Budaya Dasar itu???

Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yg mempelajari tentang dasar-dasar kebudayaan Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani dengan tujuan dapay membantu menyelesaikan masalah-masalah manusia dan kebudayaan sehari-sehari 

Tujuan dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar ini diantaranya:

-       Memberikan pengetahuan dan pemahaman pada mahasiswa dalam hal dasar dasar kebudayaan bangsa, apalagi di negara kita Indonesia yang mempunyai kebudayaan yang sangat beraneka ragam.

-       Membentuk karakter mahasiswa yang tidak melenceng dan tidak terpengaruh terhadap kebudayaan – kebudayaan yang sifatnya negatif.

-       Menciptakan calon – calon pemimpin yang berkarakter bangsa.

-       Menumbuhkan sikap kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan dan budayanya sendiri.

-       Ikut serta dalam menjaga kebudayaan agar tidak hilang dimakan zaman.


Menurut saya pribadi, salah satu alasan mengapa Ilmu Budaya Dasar ditetapkan sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar Utama  adalah karena  mata kuliah ini bisa dibilang cukup penting, karena Ilmu Budaya Dasar ini bertujuan untuk menciptakan karakter pemuda-pemudi bangsa yang sesuai dengan budaya leluhur bangsa agar tidak pudar dari masa ke masa. Selain itu, dengan kita mempelajari budaya dasar, kita juga bisa memperkenalkan kebudayaan kita.


Konsep Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

Pendekatan kesusatraan

IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities, orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi, IBD berkaitan erat dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Agar kita mencapai nilai humanus, kita harus mempelajari the humanities yang berkaitan erat dengan filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk bidang sastra dan sejarah. Intinya adalah the humanities mempelajari tentang manusia dan kebudayaannya.

Dari zaman ke zaman, seni atau sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities karena seni atau sastra merupakan sebuah ekspresi nilai-niai kemanusiaan dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama serta seni mempunyai peranan yang penting karena nilai yang disampaikannya tidak bersifat normatif.

Di setiap zaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama adalah karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan fisafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya memahami alam semesta yang akhirnya melahirkan ilmu pengetahuan manusia juga mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, itu artinya adalah pada dasarnya manusia adalah satu dan hal itu lah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.

Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat juga mempergunakan bahasa, itu artinya filsafat juga merupakan sebuah abstraksi. Hal inilah yang membuat filsafat kurang berkomunikasi. Selain itu, bentuk seni tari-tarian serta lagu juga merupakan salah satu contoh bentuk abstrakasi dari sebuah karya seni.

Oleh karena itu, IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya, akan tetapi IBD merupkan salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampua n kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra misanya, kita sebagai mahasiswa tidak perlu mengetahui seluk beluk mendetil tentang sastra. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus, begitu juga dengan musik, filsafat atau yang lainnya.