Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Sosial dapat berarti kemasyarakatan.
Jadi Ilmu social dasar adalah pengetahuan tentang masalah2 sosial . Ilmu social dasar bukan gabungan dari beberapa ilmu sosial2 yang digabungkan. Dan ilmu social dasar bukan merupakan disiplin dari ilmu itu sendiri, karena ilmu social dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiah.
· Penduduk masyarakat dan kebudayaan
A. Pendahuluan
Pertumbuhan penduduk saat ini sangatlah cepat , aspek2 yang mendorong pertumbuhan meliputi aspek social, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagai’a.
Akibat dari adanya pertumbuhan aspek2 tersebut maka bertambahlah system mata pencarian hidup dari homogeny menjadi kompleks.
Dibandingkan dengan makluk lain manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupan. Manusia daopat memanfaatkan dan mengembangkan akal budayanya.
B. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan factor yang sangat penting dalam suatu masalah social ekonomi.
Contoh : Semakin bertambahnya populasi manusia , maka jiga harus diseimbangi dengan bertambahnya persediaan makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung dll.
Penambahan/pertambahan penduduk disuatu daerah dipengaruhi faktor2 demografi.
1.Kematian ( Mortalitas )
2.Kelahiran ( Fertilitas )
3.Migrasi
C. Kebudayaan dan kepribadian
a. Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia.
1. Zaman batu sampai zaman logam
Sejarah peradaban bangsa Indonesia mulai dari zaman batu sampai zaman logam.
Brdasarkan para ahli prehistoric ternyata zaman batu terbagi dalam.
-Zaman batu tua ( palaelithikum )
-Zaman batu muda ( neolithikum )
B. Kebudayaan hindu budha dan islam
1. Kebudayaan hindu budha
Pada abad ke -3 dan ke -4 agama hindu masuk ke Indonesia.
Hindu yang berasal dari india itu berlangsung luwes dan mantap. Pada abad -5 agaman budha atau budhisme masuk ke Indonesia.
Ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju daripada hinduisme. Walaupun demikian kedua agama itu berkembang sangat berdampingan secara damai. Penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra.
2.Kebudayaan islam
Pada abad ke -15 dan ke -16 agama islam masuk ke Indonesia yang dosebarkan oleh para pemuka islam yang disebut wali songo.
C. Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga member warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.
Seiring dengan masuk’a budaya barat maka masuklah agama barat yaitu agama katolik dan agama Kristen protestan.
Katolik memiliki sifat swasta, penyiaran’a dilakukan terutama didaerah penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama hindu, budha, islam.
· Kebudayaan dan kepribadian
a. Kebudayaan
Secara umum kebudayaan banyak diartikan sebagai hasil karya manusia yang lahir dari cipta, rasa dan karsa. Berikut ada empat teori dan pendekatan kebudayaan, yaitu:
1. Memandang kebudayaan sebagai kata benda : Dalam arti lewat produk budaya kita mendenifisikan dan mengelola kebudayaan itu. Teori produk budaya ini juga penting karena semua hasil budaya yang ada di muka bumi merupakan produk budaya kolektif manusia. Identitas budaya dapat dilihat dari pendekatan ini.
2. Memandang kebudayaan sebagai kata kerja : Pendekatan ini dikemukakan oleh Pleh Van Peursen. Pendekatan ini juga penting untuk dipahami, karena akan mampu menjelaskan kepada kita bagaimana proses-proses budaya itu terjadi di tengah kehidupan kita. Produk-produk budaya yang kita pahami lewat pendekatan pertama di atas ternyata juga menyiratkan adanya proses-proses budaya manusia yang oleh Van Peursen disebut ada tiga terminal proses budaya. Kehidupan mistis dimana mitos berkuasa, atau kuasa mitos mengemudikan arah kebudayaan suatu masyarakat, dilanjutkan dengan hadirnya kehidupan ontologis dan yang terakhir adalah kehidupan fungsional yang hari-hari ini lebih mendominasi kehidupan budaya kita.
3. Memandang kebudayaan sebagai kata sifat : Ini untuk membedakan mana kehidupan yang berbudaya dan tidak berbudaya, membedakan antara kehidupan manusia yang berbudaya dan makhluk lain seperti hewan dan benda-benda yang tidak memiliki potensi budaya. Dalam memandang kebudayaan sebagai kata sifat maka unsur nilai-nilai menjadi sangat penting. Kebudayaan dikonstruksi sebagai konfigurasi nilai-nilai atau sebagai kompeksitas nilai-nilai yang kemudian beroperasi pada berbagai-bagai level kehidupan. Konfigurasi nilai yang dimiliki berbagai komunitas budaya yang berbeda kemudian melahirkan konstruksi budaya yang berbeda-beda pada komunitas budaya itu.
4. Memandang kabudayaan sebagai kata keadaan : Kondisi-kondisi budaya tertentu menjadi menentukan wajah kebudayaan
b. Kepribadian
Sejak dahulu para ahli biologi yang mempelajari perilaku dan membuat pelukisan tentang sistem organisme dari suatu spesies mulai dari prilaku mencari makan, menghindari ancaman bahaya, menyerang musuh, beristirahat, mencari pasangan, kawin dan lain-lain. Berbeda dengan organism hewan, organisme manusia juga dipelajari oleh para ahli sampai pada hal yang terkecil. Namun hal itu tidak dapat menentukan pola tingkah lakunya.
Pola-pola tingkah laku tersebut hampir semua tidak sama bahkan bagi semua jenis ras yang ada di bumi. Hal tersebut tidak dapat diseragamkan karena seorang manusia yang disebut homo sapiens bukan saja ditentukan oleh sistem organik biologinya saja, namun dipengaruhi juga oleh akal dan jiwa sehingga timbul variasi pola tingkah laku tersebut. Melihat hal tersebut, maka para ahli lebih fokus kepada pola tindakan manusia. Dengan pola tingkah laku yang lebih khusus yang ditentukan oleh nalurinya, dorongan-dorongan, dan refleksnya. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu disebut “ Kepribadian “. Dalam bahasa populer istilah kepribadian juga berarti ciri-ciri watak yang konsisten, sehingga seorang individu memiliki suatu identitas yang khas berbeda dengan individu yang lain. Konsep kepribadian yang lebih spesifik belum bisa di definisikan sampai sekarang karena luasnya cakupan dan sulit untuk dirumuskan dalam satu definisi sehingga cukup kiranya untuk kita memakai arti yang lebih kasar sampai didapatkan definisi yang sebenarnya dari para ahli psikologi.
sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Sosial
2. http://gerdaamelia.blogspot.com/2010/09/ilmu-sosial-dasar_29.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar